Kita mudah melupakan keindahan dan misteri dunia tempat kita berada: hujan yang turun di luar jendela; hijaunya sehelai daun; tawa bersama seorang teman; mendengarkan musik yang sangat disukai. Bagi orang yang memiliki kehidupan yang tenang, hal hal seperti ini dihargai dengan tepat. Tetapi bagi sebagian besar dari kita, momen momen ini jatuh ke dalam bayangan beraneka pertempuran yang kita perjuangkan : meraih sukses, menjadi terkenal, matang secara spiritual.
Perenungan John O. Donohue tentang menjiwai kehidupan, Anam Cara: Spiritual Wisdom from the Celtic World, menjadi terkenal di seluruh penjuru dunia, kemungkinan karena isi buku ini bertentangan dengan segala sesuatu yang diajarkan kepada kita di seminar motivasional. Buku ini mengajarkan kita untuk turun dari komedi putar kesuksesan dan sungguh sungguh hidup. Meski tidak pernah benar benar jelas apa sesungguhnya isi kebijaksanaan Celtic, para pembaca beranggapan isinya melibatkan humor, spontanitas, keselarasan dengan alam, serta hal memahami misteri jiwa kita. Kita secara tidak sadar mematikan potensi kita untuk bergembira. Dengan berusaha “menempa hidup kita agar memiliki bentuk seperti yang sudah ditentukan sebelumnya” dengan rencana dan program. Alih alih memperhatikan indra dan ritme hidup kita , pada akhirnya kita justru menjadi makhluk yang mekanis.
Pikiran Celtic
Imajinasi Celtic, mencintai lingkaran dan spiral, serta membenci garis lurus. Budaya Celtic adalah tentang gerakan berputar kehidupan, selaras dengan musim. Kesadaran kuno ini bertentangan dengan kesadaran modern, gagasan linear kemajuan yang konstan.
Pikiran Celtic tidak sistematis ataupun dualistis. Dalam kebijaksanaan Celtic tidak terdapat perbedaan besar antara roh dan materi, atau waktu dan keabadian. Kita hidup di dunia alam jiwa dan materi pada saat bersamaan , dan karenanya kita adalah makhluk duniawi sekaligus makhluk spiritual, “jiwa dalam bentuk tanah liat”.
Anam adalah kata Gael untuk jiwa. Cara berarti sahabat. Dalam budaya Irlandia kuno, “sahabat jiwa” biasanya adalah guru atau pemandu spiritual dimana Anda bisa berbagi diri Anda yang terdalam dengan mereka. Memiliki seseorang yang bisa memahami Anda ibarat menemukan rumah. Buku ini adalah tentang persahabatan, tetapi bukan hanya persahabatan dengan orang lain. Anam Cara meminta kita untuk sungguh sungguh bersahabat dengan diri kita sendiri, dengan alam, bahkan dengan gagasan tentang kematian kita sendiri. Saat Anda memahami segala sesuatu dalam hidup ini dengan semangat persahabatan, katanya, mereka jadi tidak merasa terganggu.
Kebijaksanaan Celtic juta tentang melihat keabadian dalam kehidupan sehari hari. Puisi ,seni, persahabatan, dan cinta merupakan sejumlah cara keabadian diekpresikan dalam ruang dan waktu yang tetap yang kita sebut dunia. Keabadian ada di sekitar kita, berusaha menerobos untuk menunjukkan kepada kita bahwa ia nyata, sementara dunia yang kita tinggali telah menciptakan ilusi bahwa hanya dunia yang nyata. Dengan fokus kita yang terpecah pecah, kita jadi lebih miskin karena tidak memiliki imajinasi.
Merasakan misteri
Buku ini menuliskan paradoks bahwa jika kita menenggelamkan diri ke dalam indra kita, menemukan kembali hal hal yang sederhana, melaui cara yang sangat jasmaniah ini kita bisa kembali memilki pemahaman spiritual yang dalam tentang kehidupan. Menyentuh, mencium dan merasa, khususnya, menyediakan pengetahuan yang tidak ada hubungannya dengan kata kata atau pikiran. Kita perlu lebih sedikit berpikir dan lebih banyak merasa dan mempercayai apa yang kita rasakan. Karena menjadi spiritual adalah dengan memahami keduniawian kita. Puisi Celtic, misalnya, merupakan suatu ekpresi kegembiraan dan pengalaman melihat gunung, merasakan angin ditubuh Anda, dan mendengarkan debur ombak.
“Jika kita menjadi ketagihan dengan hal hal eksternal, bagian diri kita yang ada di dalam akan menghantui kita”. Dengan menggunakan metafora yang indah, ia menunjukkan bahw serinkali kita melihat diri kita sendiri dan orang lain berdasarkan “silaunya cahaya lampu pijar” , tetapi cahaya jiwa adalah seperti yang kita temukan dalam lukisan Rembrandt, berkilau lembut dan akan menyingkapkan misteri jika Anda semakin seksama mengamatinya. Kita seharusnya mengagumi misteri, yaitu setiap orang. Donohue berpendapat bahwa teknologi dan media tidak menyatukan dunia, melainkan justru membuat hal hal menjadi tidak akrab, dan bahwa obsesi kita dengan relasi merupakan pertanda bahwa kita tidak memiliki relasi yang baik. Kata “halo” yang kita ucapkan untuk memberi salam tidak ada dalam bahasa Gael. Sebaliknya, ketika Anda bertemu dengan seseorang, Anda akan mengakui kilau ilahinya dengan berkata Dia dhuit— Tuhan besertamu.
Donohue bertanya mengapa rasanya amat menyenangkan jika ada seseorang yang berkunjung ke rumah Anda. Hal itu karena entitas masuk ke dalam ruangan dengan memori danpengalaman seumur hidup, adan makhluk itu duduk tepat di depan Anda. Ketika mereka pergi, “tubuh mereka berdiri, berjalan keluar dan membawa dunia yang tersembunyi ini pergi.” Misteri telah datang dan pergi.
Membiarkan jiwa berbicara
Buku ini menunjukkan bahwa kita stres bukan karena melakukan hal hal yang penuh tekanan, melainkan karena kita tidak menyisihkan waktu untuk hening sehingga pikiran kita bisa segar kembali. Jika kita hidup dalam kehidupan yang ekstrover, tidak ada waktu untuk diri kita sendiri, maka akan selalu ada harga yang harus dibayar. Suara dalam diri kita yang membawa kebijaksanaan jarang berteriak.
Kita telah menggantikan agama dengan psikologi, tetapi psikologi sering kali tidak bisa memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Jiwa sangat pendiam dan akan mengungkapkan kebijaksanaan hanya jika kita diam dan membiarkannya berbicara. Meski berbahaya, Donohue berkomentar, “Jiwamu memiliki antena yang lebih jernih dibandingkan pikiran dan egomu.” Walau demikian kita jaran berusaha menghentikan ocehan pikiran yang tiada henti dan membiarkan kebenaran muncul.
Memiliki kehidupan yang penuh
Anam Cara membahas kebutuhan untuk mengintegrasikan apa yang kita anggap sebagai sisi negatif kita: Kita seharusnya tidak segera menyingkirkan sifat sifat “buruk” kita, karena sifat sifat itu mungkin akan memberitahu kita banyak hal mengenai diri kita. Arti lain dari perintah mencintai musuhmu adalah untuk mencintai sisi diri kita yang selama ini kita diajarkan untuk tidak menyukainya. Hal hal negatif ibarat bisul dalam kehidupan Anda yang tidak perlu Anda miliki, mengurung Anda selama bertahun tahun dalam pola pikir yang Anda buat sendiri.
Latar belakang Katolik Donohue, mengajarinya tentang dosa, tetapi ia memprotes bahwa kita tidak diberitahu tentang dosa yang terbesar: hidup yang tidak hidup. Jiwa pada dasarnya menyukai resiko, karena mengambil resiko adalah cara untuk tumbuh, tetapi ego menyukai hal hal yang tetap, menginginkan sesuatu yang permanen. Kita bisa saja mencapai kesempurnaan dalam hidup, suatu kesempurnaan yang didasari oleh tindakan menghidupkan kehidupan ini hingga utuh.
Buku ini mengingatkan kita pada guru guru meditasi timur ketika ia berkata, ” kita sebaiknya tidak menyelipkan sejumlah praktik baru ke dalam kehidupan kita sehari hari, atau mempercayai tahap tahap pertumbuhan spiritual, melainkan semakin mendalami kehidupan yang kita miliki sekarang ini. Kehidupan spiritual yang penuh bukan berapa banyak biara yang telah Anda kunjungi atau berapa banyak meditasi yang telah Anda lakukan, melainkan tentang seberapa besar Anda bersedia melepaskan ketakutan dan memberi sesuatu bagi diri Anda sendiri.
Menarik sekali. Jadi ingat kata bijaksana, jika kau mampu menikmati hal-hal kecil, maka kau bahagia.