Penelitian oleh Kevin Williams
Kita memikirkan alam semesta dalam istilah tiga dimensi dari waktu, ruang, dan gerak. Kita memikirkan ruang dalam kaitannya dengan tinggi, panjang, dan lebar. Kita memikirkan waktu sebagai masa lalu, sekarang, dan masa depan. Kita berbicara tentang diri kita sendiri yang memiliki kehidupan fisik, mental, dan spiritual. Dunia sekitar kita dapat dilihat memiliki kehidupan mineral, tumbuhan, dan hewan. Menurut studi NDE, psikologi dan tradisi mistik, ada tiga dimensi kesadaran manusia yaitu: (1) pikiran “sadar” – juga dikenal sebagai kepribadian, “identitas”, kesadaran diri, kesadaran fisik; (2) pikiran “bawah sadar” – juga dikenal sebagai “jiwa bawah sadar”, “tubuh astral”, pikiran “yang bermimpi”, “jiwa”, “ego”; dan (3) pikiran “supra-kesadaran” – juga dikenal sebagai “roh”, “ketidaksadaran kolektif”, “Diri Yang Lebih Tinggi”, “Roh Kudus”, ” super ego “. Karenanya, kita adalah makhluk multi-dimensi yang ada secara bersamaan dalam realitas multi-dimensi. Sains dan evolusi mengungkapkan bagaimana, dahulu kala, tubuh fisik kita berevolusi dari primata. Tradisi mistik religius mengungkapkan betapa bahkan lebih lama lagi, pikiran kita berevolusi dari bintang-bintang pada saat penciptaan (misalnya, “logo”). Tetapi bahkan sebelum alam semesta diciptakan, roh kita selalu ada sebagai bagian dari ketuhanan dalam dimensi yang lebih tinggi menurut kesaksian pengalaman mendekati kematian. Tradisi mistik menginformasikan kepada kita bahwa, pada tingkat kesadaran (fisik), tubuh kita seperti replika miniatur tata surya dengan hati kita melakukan fungsi matahari – pusat sistem. Kita diberi tahu bagaimana organ lain di dalam tubuh kita, kelenjar endokrin, juga digunakan oleh jiwa untuk menemukan alat ekspresi. Menurut prinsip astrologi dan bacaan Edgar Cayce, planet-planet di tata surya kita memberikan getaran halus pada tubuh fisik kita yang memengaruhi kepribadian dan pola jiwa kita. Pada tingkat bawah sadar (jiwa), tata surya adalah tubuh kita yang lebih besar tempat kita terhubung dengan planet, bintang, dan alam jiwa di akhirat. Pada tingkat supra-kesadaran (roh), kita diberitahu bahwa kita adalah satu dengan semua yang ada: “Utuh” atau Yang Ilahi. Artikel berikut menjelaskan konsep ini secara rinci.
(lebih…) Read Full Post »