Oleh : Michael Newton
“Saya bukan orang yang religius, tetapi saya menemukan bahwa tempat kemana kita pergi setelah meninggal dunia memiliki keadaan dan arah yang satu, dan saya memahami bahwa ada rencana agung bagi kehidupan dan paska kehidupan. Kita kehilangan tubuh dalam kematian, tetapi energi kehidupan abadi kita bersatu dengan kekuatan roh ilahi. Kematian bukanlah kegelapan melainkan terang”
Inilah kesimpulan dari Michael Newton seorang konselor dan hipnoterapis yang dituliskan dalam bukunya “Journey of Souls” berdasarkan transkip regresi hypnosis terhadap 29 0rang kliennya. Dr. Newton memfokuskan terhadap apa yang terjadi dengan mereka pada saat jeda antar kehidupan yaitu antara kematian sebelumnya sampai terlahir kembali(reinkarnasi).
Tulisan ini adalah lanjutan dari resensi sebelumnya tentang buku ini, karena saya merasa masih banyak pesan yang belum tersampaikan secara utuh dari resensi sebelumnya.
Menyingkap kehidupan lampau dari para subjek adalah hal yang mengagumkan, karenanya Newton menjadi semakin tertarik dengan apa yang mereka katakan tentang masa antarkehidupan. Melalui proses tanya jawab secara seksama, ia mengumpulkan data yang mendukung keyakinan religius yang telah lama dianut, bahwa pikiran atau jiwa tidak mati bersama tubuh, melainkan terus hidup melalui tahapan tertentu sebelum direnikarnasi dalm bentuk fisik. Sebagian subjek adalah orang yang religius, sebagian lagi tidak, tetapi ia terkejut melihat konsistensi gambaran tentang pengalaman jeda antar kehidupan mereka.
Terkejut karena tidak mati
Journey of souls menampilkan 29 transkip sesi hipnosis, dan mereka membuat buku ini menjadi memikat. Misalnya seorang pria dalam keadaan trans menceritakan moment kematian di kehidupan lampaunya dalam epidemi influenza tahun 1918. Transkip itu mengungkapkan rasa tidak percaya dan takjub pria tersebut ketika ia melayang diatas tubuhnya tepat setelah kematiannya, dan menyadari bahwa sebagai entitas yang berpikir, ia sebenarnya tidak mati: “Ini sangat luar biasa…perawat itu menarik selimut menutupi kepala saya…orang orang yang saya kenal menangis. Saya semestinya sudah mati, tetapi saya masih hidup!”
Subjek kedua Newton adalah seorang pria yang mengalami gangguan tenggorokan selama bertahun tahun. Pada hipnosis itu, terungkap bahwa dalam kehidupan terakhirnya di Bumi, ia hidup sebagai seorang wanita bernama Sally yang dibunuh oleh penduduk asli Amerika dalam penyerangan di kereta kudanya pada tahun 1886. Sally tewas karena sebuah anak panah merobek lehernya, dan peristiwa itu bergema kembali dengan jelas dalam kehidupan sebelumnya.
Umumnya jiwa memang terkejut dengan tubuh mati mereka tetapi tidak merasa hancur, karena mereka tidak lagi merasakan kepedihan emosional ataupun fisik sebagai seorang manusia. Tapi terutama jika mereka mati muda, jiwa mungkin tidak siap meninggalkan kancah kematian mereka selama beberapa hari, ingin mengulurkan tangan dan menghibur orang yang mereka cintai. Pada akhirnya mereka ditarik menuju alam roh beserta cahayanya yang cemerlang, merasakan euforia dan kedamaian yang luar biasa.
Ketika meninggalkan tubuh, subjek Newton merasa bahwa mereka telah pulang kembali ke “rumah”. Perjalanan ke bumi membuat mereka kehilangan kesadaran akan tataran diri mereka sesungguhnya, yaitu sebagai roh. Hal ini sejalan dengn pemikiran Plato, bahwa ketika kita dilahirkan, kita dibuat lupa dari mana asal kita, sengaja diisolasi agar kita bisa sepenuhnya merasakan kehidupan.
Perjalanan menuju penilaian diri
Orang yang memiliki pengalaman nyaris mati sering mengungkapkan bahwa mereka bergerak melalui lorong menuju cahaya yang sangat terang, sebelum ditarik kembali ke kesadaran manusia. Sudah banyak tulisan mengenai pengalaman seperti ini seperti yang ditulis ole Dr. Raymond Moody, Dr. Kenneth Ring dsb. Tetapi dalam Journey of Souls kita dibawa melampaui titik tersebut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan jiwa ketika ia tiba di alam roh.
Setelah keluar dari lorong, jiwa biasanya didatangi oleh roh pendamping spiritual pribadi (Spirit guide/ malaikat pelindung) untuk membantu mereka melalui peristiwa ini. Yang lain didatangi oleh teman lama atau kerabat yang sudah lama pergi, dan transkip itu mencatat kegembiraan dan kekaguman subjek karena mereka sebelmnya mengira tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan orang yang mereka cintai. Kemudian dipimpin oleh roh pendamping, tibalah proses analisis kehidupan yang baru saja dijalani, untuk melihat apakah kehidupan tersebut sesuai dengan yang diharapkan sang jiwa sebelum kehidupan itu dimulai. Proses ini mencapai puncaknya saat subjek dihadapkan pada Dewan Tua-tua, sekelompok entitas superior yang, alih alih memberikan penilaian, justru membiarkan subjek menarik kesimpulan mereka sendiri tentang kehidupan mereka di Bumi. (Karena dunia setelah kematian adalah dunia telepatis, maka jiwa tidak bisa menyembunyikan apa apa dari jiwa yang lain.) Jiwa kemudian ditarik kembali masuk kedalam komunitas tertentu yang sesuai dengan mereka.
Newton mengetahui hal berikut: ” Kelompok yang erat ikatannya ini biasanya terdiri dari jiwa yang berpikiran serupa dengan tujuan yang sama, dan mereka terus bekerja bersama sama. Biasanya mereka memilih tinggal bersama sebagai kerabat atau teman dekat selama inkarnasi mereka di Bumi”. Dengan demikian, orang yang kita anggap penting dalam kehidupan kita kemungkinan besar juga dekat dengan kita di kehidupan lampau, karenanya kita kadang merasa telah lama mengenal seseorang tertentu meski baru pertama kali berjumpa dengannya. Newton menyertakan diagaram pengelompokan dan bagaimana mereka berinteraksi.
Seberapa besar jiwa bisa menentukan aksi dalam tubuh yang dihuninya? Kesimpulan Newton yang mengejutkan, diambil berdasarkan apa yang dikatakan subjek, tubuh dan pikiran seringkali mengesampingkan apa yang diharapkan oleh jiwa. Kekuatan emosi manusia bisa dengan mudah menundukkan dorongan jiwa atau suara hati. Kata subjek Newton, tidak ada jiwa yang jahat, ego manusia dan lingkungan tempat diri kita beradalah yang sering kali mengambil alih dan mendorong kehidupan kita masuk ke sebuah spiral yang mengarah pada kehancuran.
Juga tidak ada neraka dimana orang didalamnya mengalami penderitaan abadi. Sebaliknya, jiwa yang telah melakukan hal hal buruk dalam hidup dipisahkan dari alam roh utama agar bisa merenung seorang diri. Roh pendamping mungkin akan membantu mereka, melihat kembali dunia yang baru mereka jalani untuk melihat apa yang salah, serta mengevaluasi bagaimana kehidupan mendatang, sesuai karma, bisa memperbaiki kehidupan lampau. Misalnya, jiwa yang pernah menyiksa seorang gadis kecil dalam inkarnasi berikutnya dapat memilih menjadi wanita dalam lingkungan yang penuh kekerasan.
Tujuan kita
Apa yang hendak dicapai dengan memiliki serangkaian kehidupan? Jiwa, sepertinya, sedang berada dalam tahap pembelajaran yang membutuhkan waktu berabad abad waktu Bumi, dan mereka hanya bisa mengasah diri dengan pengalaman fisik dunia. Jiwa berkata kepada Newton, “Berada dalam banyak raga dan latar belakang yang berbeda beda akan mengembangkan hakikat diri kita yang sesungguhnya.” Karenanya tujuan hidup di Bumi adalah pengembangan pribadi, namun dalam skala yang lebih besar dan lebih teratur dari yang pernah kita bayangkan. Selama berabad abad manusia bertanya tentang apa arti kehidupan, tetapi Newton diberitahu bahwa sebernarnya tujuan kehidupan adalah “aktualisasi identitas jiwa“.
Jika tujuan kehidupan adalah perkembangan jiwa, mengapa kita dilahirkan sebagaimanusia tanpa disertai memori dari kehidupan sebelumnya? Subjek Newton menjelaskan bahwa karena pengetahuan tentang mereka bisa berinterferensi dengan tujuan yang kita ciptakan bagi diri sendiri dalam kehidupan ini. Bagaimanapun juga, roh pendamping kita berusaha memberikan kilasan intuisi pada kita agar terbantu dalam membuat pilihan. Melalui meditasi, atau refleksi, agar kita bisa mengenali arah ini dengan lebih baik dan hidup sesuai dengan apa yang sesungguhnya diinginkan oleh jiwa kita.
Mengapa hidup ini sulit
Newton mengajukan pertanyaan lain yang telah lama menganggu manusia kepada subjeknya: Mengapa Tuhan membiarkan adanya penderitaan? Ia diberitahu bahwa penderitaan memang merupakan bagian dari dunia, karena dalam tataran yang sempurna kita tidak akan belajar apa apa. Keinginan untuk lepas dari kesengsaraan membuat kita berpikir, mencipta, dan berjuang serta karenanya memenuhi potensi kita. Bahkan roh pendamping kita, yang sebagai malaikat pelindung sering menolong kita dengan hal hal kecil, sepertinya akan membiarkah hal hal negatif terjadi karena mereka bisa melihat gambaran yang lebih besar, yaitu apa manfaat positif dari peristiwa tersebut terhadap kita dalam jangka panjang. Itulah cinta sejati. Kebenaran Buddhis yang terbesar adalah bahwa “hidup adalah penderitaan”. Tetapi dalam Journey of Souls kalimat ini memiliki arti baru – Penderitaan tidak diciptakan semata mata demi penderitaan itu sendiri, melainkan untuk mendorong kita naik ke tingkatan yang lebih tinggi melalui ketidakpuasan akan keadaan status quo tersebut. Kehidupan tidak dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dilalui dengan mudah. Tantangan, jika kita bisa mengatasinya dengan baik, akan membuat jiwa kita berkembang.
Kehidupan manusia adalah salah satu tugas terbesar yang bisa diberikan jiwa kepada dirinya sendiri, dan dalam dunia roh, upaya yang dilakukan untuk melaksanakan tugas ini sangat dihargai. Newton menyebutkan tentang jiwa yang menawarkan diri melaksanakan tugas kehidupan yang sangat sulit – sebagai seorang wanita Yahudi yang mati pada usia 18 tahun di kamp konsentrasi di Dachau. Dukungan dan hiburan yang ia berikan kepada sesama tahanan ironisnya menunjukkan bahwa kehidupannya adalah kesuksesan. Para pemandu jiwa kita hadir dalam suara yang ada dalam diri kita, meminta kita mengambil resiko yang lebih besar dan memilih sesuatu yang biasanya tampak seperti jalan yang paling menantang.
Meskipun jiwa adalah hal yang berkenaan dengan Tuhan dan raga adalah hal yang berkenaan dengan manusia, tetap ada kehendak bebas antara keduanya. Mereka yang dalam hidupnya secara konsisten memilih apa yang disebut Emanuel Swedenborg sebagai “yang baik dan yang benar” juga berkembang sebagai jiwa, sementara yang lainnya hidup hanya untuk memuaskan raga dan memanjakan emosi destruktif harus kembali ke dunia fisik utuk membuat pilihan yang lebih baik.
Penutup
Selama lebih dari 10 tahun setelah buku ini diterbitkan, buku ini masih menjadi referensi yang paling detail dan jelas mengenai kondisi kehidupan setelah kematian yang didasarkan atas pengalaman individu melalui hypnosis. Dengan buku ini kita bisa mereferensi dengan study study lain mengenai pengalaman menjelang kematian (Near Death Experience) dan ilmu pengetahuan modern mengenai penciptaan alam semesta, serta pemahaman tentang Tuhan dari para guru spiritual, dan semuanya terlihat keterhubunganyang luar biasa satu sama lain. Buku ini membuka pemahaman kita tentang kehidupan dan kematian, menanamkan gagasan bahwa eksistensi kita di Bumi ini hanyalah salah satu bentuk realitas, dan apa yang kita sebut sebagai dunia roh lebih baik dipahami sebagai realitas yang lebih besar yang mengelilingi dunia fisik.
Pendapat bahwa Bumi adalah salah satu dari sekian banyak tempat di jagat raya dimana jiwa berinkarnasi merupakan salah satu hal yang mengejutkan dari buku ini. Bahkan cenderung semakin menarik bila dibaca lebih lanjut. Jika kita bisa menjaga pikiran kita tetap terbuka, buku ini akan menjadi salah satu dari banyak judul buku spriritual yang mengejutkan kita.
Untuk melihat e-book dari buku ini bisa merujuk kesini
Sekian
Saya tidak mengimani ide reinkarnasi tapi saya akui ide reinkarnasi ini membantu menjawab beberapa pertanyaan eksistensial dan memperkuat alasan utk bertingkah laku lebih baik lagi kepada sesama. Jadi ingat film Flatliners…
Ulasan yang menarik. Apakah Buku “Journey of Souls” ini diterbitkan dalam Bahasa Indonesia? dan dimana bisa saya dapatkan?
Terima kasih
Buku ini sudah diterbitkan dalam bahasa indonesia oleh BIP Bhuwana Ilmu Populer(gramedia group) tetapi stoknya sangat jarang sekali ada di toko buku gramedia sehingga harus memesan langsung ke BIP.
JOURNEY OF THE SOULS :
Kita adalah “Cosmic Beings”, turun kebumi lalu memakai
pakaian Adam. Oleh kerana kita terjebak dalam satu
wadah, serta indahnya memandang suka/duka warna
warninya alam, hinggakan kita lupa akan titian asal kita….
Dialam bumi inilah kita mempertaruhkan ke”HIDUP”an
takdir azali kita, yaitu Fate vs Destiny……
amazing …
banyak hal yg bisa dijawab oleh buku ini sehubungan dgn persolan hidup scr metafisis ..
namun ada hal sulit sptnya di jwb oleh buku ini , yaitu ; jika ada konsep reinkarnasi , mengapa dgn kehdiran kembali eksistensi roh dlm bntk lain tidak mengatakan yg sesungguhnya apa yg akan terjadi scr eskatologis (di depan sana) kpd org2 di bumi scr gamblang? apakah sama sperti sebuah teka/i kehidupan dimana setiap org kembali harus mncari tau (perjalanan spiritualitasnya) kemana dia harus pergi dan cara apa yg dia pilih? ….
sprti cerita seorang yg sudah masuk “surga” dan seorng yg sudah masuk “neraka” berkata satu sama lain, kenapa kita memberitau kepada saudara kita spy mrk memilih cr yg benar agar jgn salah pilih .. tp kenyataannya “ada jarak diantara mrk dan bumi” … dan mrk spkat biarlah manusia yg memilih dgn kecerdasan spiritualnya memilih …waduh ngawur hehehe …
Sebenarnya sudah ada ribuan pengalaman di dunia roh yang telah dituliskan dari jutaan pengalaman dunia roh yang telah dialami manusia, baik itu melalui regresi antar kehidupan seperti yang dituliskan oleh Michael Newton ataupun melalui pengalaman mendekati kematian(NDE) yaitu orang yang mati suri kemudian hidup kembali yang kemudian menceritakan pengalamannya selama kematian tersebut.
Ada juga pengalaman yang disampaikan melalui mimpi ataupun proses ‘channeling’ yaitu terhubung dengan spirit guide atau master spirit yang menjelaskan tentang alam roh. Jadi ada banyak cara untuk memberitahu kita tentang realitas yang terjadi di alam roh tersebut hanya karena kebanyakan kita sudah sangat meyakini sebuah ajaran tentang adanya surga dan siksa neraka, kita menjadi tertutup terhadap ribuan pengalaman lain yang telah terjadi, dan kita biasanya langsung menganggap hal tersebut tidak benar atau malah menhujatnya. Bahkan kalaupun kita benar2 mengalaminya kita biasanya menyangkal pengalaman tersebut sebagai halusinasi saja.
Gambaran dari semua pengalaman tersebut sangatlah konsisten, tidak perduli latar belakang keyakinan orang tersebut, hanya ada perbedaan sedikit misalnya bertemu dengan tokoh yang dikagumi yang bagi tiap orang berbeda, dan itu sebenarnya untuk menenangkan jiwa ketika mulai berada di alam roh.
Sebagai tambahan ada beberapa artikel yang menceritakan pengalaman di alam roh tersebut secara sistematis, dan mengapa kita lupa bahwa kita memiliki kehidupan lampau seperti dalam artikel :
Terima kasih
Saya tertarik mengenai buku ini, jadi semangkin penasaran mengenai kemana roh kita setelah mati dan bagaimana proses kematian dimulai,
soal reinkarnasi itu ada beberapa orng sangat meyakini, dari ajaran agamanya, terlepas dari itu semua bagaimana kita dikehidupan saat ini menjadi baik, sehingga dapat hidup berkualitas, dengan norma-norma agama yang kita anut.
Dimana untuk bisa mendapatkan buku lain Michael Newton seperti Desteny of Soul, dan Life between lives.
tks.
Untuk buku Destiny of Souls memang belum ada di indonesia, hanya bisa memesan melalu amazon, tetapi e-booknya sudah ada dalam bahasa inggris bisa dilihat di
http://books.google.co.id/books?id=DlRFx_ThPgYC&printsec=frontcover&dq=destiny+of+souls&ei=_ut0S8PAN4jKlQS02vGhBA&cd=1#v=onepage&q=&f=false
Dimana saya hrs pesab buku Journey of souls…..dan dimana alamat BIP…yg menerbitkan buku ini?….
buku ini saya dengar sudah distop cetakannya oleh BIP, tapi ada temen yg menuliskan kembali buku ini di Facebook, bisa dibaca di http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=358386818512&id=1034374823&ref=mf
Sekarang ada beberapa rekan yang sedang berusaha supaya gramedia menerbitkan buku ini kembali, memang agak sulit karena harus ada yg menjamin bisa terjual 3000 copy selama setahun.
Saat ini, buku Journey of Souls juga diterbitkan oleh penerbit lain, dg judul Keabadian Jiwa. http://anandasrva.wordpress.com/2012/04/17/keabadian-jiwa/
Terima kasih infonya, akhirnya buku ini terbit lagi dalam bahasa indonesia.
Pak Henky, yg alamat penjualan buku Keabadian Jiwa di :
https://anandasrva.wordpress.com/2012/04/17/keabadian-jiwa/
sudah dipindah ke sini:
https://www.bukalapak.com/p/buku/agama-kepercayaan/lain-lain-845/epsoj-jual-buku-buku-spiritual-keabadian-jiwa?search%5Bkeywords%5D=keabadian%20jiwa&from=list-product
Silahkan bagi yg ingin mendapat bukunya, langsung bertransaksi saja.
Ada jual on line buku ini ndak?
Ketika ruh terpisah dari raga, ruh kembali ke sumber ruh / sumber energi. Hingga pada suatu saat, ruh terlahir (meyatu) kembali dalam raga yg baru. Dalam rentang penantian tsb, yg ada hanyalah keadaanya yg sunyi, sepi ata suwung atau kosong. Tak ada penderitaan, tak ada kebahagiaan, tak ada suka cita dan tdk ada duka cita.
cari bukunya susah banget,klopun ada link aktif ternyata stok abis
nih bukunya :: unduh sekaligus pelajari, *sebelum linknya mati 😉
Pertanyaan terpenting untuk karya Dr. Michael Newton ini adalah apakah karya ini ILMIAH atau TIDAK?